
Mengapa Mempelajari Perkembangan Itu Penting?
Mengapa kita mesti mempelajari perkembangan anak? Sebagai seorang guru, setiap tahun Anda akan bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak baru di kelas Anda. Semakin banyak Anda mempelajari perkembangan anak, semakin banyak pemahaman Anda tentang cara yang tepat untuk mengajari mereka.
Masa kanak-kanak adalah fase yang penting dalam kehidupan manusia. Namun, di abad pertengahan hukum biasanya tidak membedakan antara antara kejahatan anak dan dewasa, dan anak-anak diperlakukan sebagaimana orang dewasa.
Sekarang kita memandang anak secara berbeda, tidak seperti di abad pertengahan. Kita memandang masa kanak-kanak sebagai masa yang unik dan penuh warna dan merupakan landasan penting untuk masa dewasa nanti. Pada periode ini kita melihat anak-anak mulai belajar menguasai keahlian tertentu dan menghadapi tugas-tugas baru. Kita menghargai masa kanak-kanak sebagai masa pertumbuhan dan perubahan yang penting, dan kita menghabiskan banyak sumber daya untuk mengasuh dan mendidik mereka. Kita melindungi mereka dari pekerjaan yang kelewat batas dengan menyusun Undang-Undang Tenaga Kerja Anak, menindak pelanggaran anak dengan menggunakan pengadilan anak yang khusus, meminta pemerintah untuk membantu anak jika keluarganya tidak bisa merawat anak atau jika keluarganya justru mengancam kesejahteraan anak.
Setiap anak sebagian berkembang sebagaimana anak-anak lainnya, dan sebagian berkembang dengan cara yang berbeda dengan anak lain. Kita sering memerhatikan keunikan anak-anak kita. Tetapi, para psikolog yang mempelajari perkembangan sering kali lebih tertarik pada karakteristik yang umumnya dimiliki anak-anak. Demikian pula guru yang harus mengelola dan mendidik sekelompok anak yang berumur setara. Sebagai manusia, setiap orang menempuh jalan kehidupan yang sama Leonardo da Vinci, Joan of Arc, Martin Luther King Jr., Madonna, dan Anda sendiri pernah melalui usia anak, bermain-main, menambah kosakata di saat belajar di sekolah dasar, dan menjadi lebih bebas saat menjelang remaja.
Apa yang dimaksudkan oleh para psikolog ketika mereka berbicara tentang “perkembangan “seseorang? Perkembangan adalah pola perubahan biologis, kognitif, dan sosioemosional yang dimulai sejak lahir dan terus berlanjut di sepanjang hayat. Kebanyakan perkembangan adalah pertumbuhan, meskipun pada akhirnya ia mengalami penurunan (kematian).
Pendidikan harus sesuai dengan perkembangan ini. Artinya, pengajaran untuk anak-anak harus dilakukan pada tingkat yang tidak terlalu sulit dan terlalu menegangkan atau terlalu mudah dan menjemukan. Dalam mempelajari perkembangan di bab ini dan bab selanjutnya, ingatlah bahwa perubahan perkembangan yang kami deskripsikan dalam bab ini dapat membantu Anda untuk memahami seperti apakah level yang optimal untuk pengajaran dan pembelajaran Anda. Misalnya, adalah keliru jika Anda mendesak murid untuk membaca padahal mereka belum siap untuk itu dari sudut pandang perkembangan, tetapi jika mereka sudah siap, membaca materi mata pelajaran harus diberikan pada level yang pas.
Proses dan Periode Pola perkembangan anak adalah pola yang kompleks karena merupakan hasil dari beberapa proses, proses biologis, kognitif, dan sosioemosional. Perkembangan juga bisa dideskripsikan berdasarkan periodenya.Proses Biologis, Kognitif, dan Sosioemosional.Proses biologis adalah perubahan dalam tubuh anak. Warisan genetik memainkan peran penting.
Proses biologis melandasi perkembangan otak, berat dan tinggi badan, perubahan dalam kemampuan bergerak, dan perubahan hormonal di masa puber.Proses kognitif, adalah perubahan dalam pemikiran, kecerdasan, dan bahasa anak. Proses perkembangan kognitif memampukan anak untuk menginat puisi, membayangkan bagaimana cara memecahkan soal matematika, menyusun strategi kreatif, atau menghubungkan kalimat menjadi pembicaraan yang bermakna.Proses sosioemosional, adalah perubahan dalam hubungan anak dengan orang lain, perubahan dalam emosi, dan perubahan dalam kepribadian. Pengasuhan anak, perkelahian anak, perkembangan ketegasan anak perempuan, dan perasaan gembira remaja saat mendapatkan nilai yang baik semuanya itu mencerminkan proses perkembangan sosioemosional.
Periode Perkembangan Untuk tujuan organisasi dan pemahaman, kita biasanya mendeskripsikan perkembangan berdasarkan periode-periode. Dalam sistem klasifikasi yang paling banyak dipakai, periode perkembangan meliputi periode infancy (bayi), early chilhood (usia balita), middle and late childhood (periode sekolah dasar), adolescene (masa remaja), early adulthood, middle adulthood, dan late adulthood.Infancy adalah periode dari kelahiran sampai usia dua puluh empat bulan. Ini adalah masa ketika anak sangat tergantung kepada orang tuanya.
Banyak aktivitas, seperti perkembangan bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan pembelajaran sosial, baru dimulai.Early childhood (kadang dinamakan usia “prasekolah”) adalah periode dari akhir masa bayi sampai umur lima atau enam tahun. Selama periode ini, anak menjadi makin mandiri, siap untuk bersekolah (seperti mulai belajar untuk mengikuti perintah dan mengidentifikasi huruf), dan banyak menghabiskan waktu bersama teman. Selepas taman kanak-kanak biasanya dianggap sebagai batas berakhirnya periode ini.Middle dan late childhood (terkadang disebut “masa sekolah dasar”) dimulai dari usia enam sampai sebelas tahun. Anak mulai menguasai keahlian membaca, menulis, dan menghitung.
Prestasi menjadi tema utama dari kehidupan anak dan mereka semakin mampu mengendalikan diri. Dalam periode ini, mereka berinteraksi dengan dunia sosial yang lebih luas di luar keluarganya.Adolescene (remaja) adalah transisi dari masa anak-anak ke usia dewasa. Periode ini dimulai sekitar usia sepuluh atau dua belas tahun sampai ke usia delapan belas atau dua puluh tahun. Remaja mulai mengalami perubahan fisik yang cepat, termasuk bertambahnya tinggi dan berat badan, perkembangan fungsi seksual. Di masa ini, individu semakin ingin bebas dan mencari jati diri (identitas diri).
Pemikiran mereka menjadi semakin abstrak, logis dan idealistis.Early adulthood dimulai akhir usia remaja atau awal usia 20-an sampai ke usia 30-an. Ini adalah masa ketika kerja dan cinta menjadi tema utama dalam kehidupan mereka. Individu mulai menentukan karier atau biasanya mencari pasangan intim untuk pacaran atau bahkan untuk membangun rumah tangga atau perkawinan (Santrock, 2002). Periode perkembangan lainnya adalah masa dewasa (adult), tetapi kita membatasi pembahasan kita hanya pada periode yang paling relevan bagi pendidikan anak.Periode perkembangan manusia beserta proses perkembangannya (biologis, kognitif dan sosioemosional) ditunjukkan dalam Gambar 2.1. Kesalingterkaitan dari proses-proses ini menghasilkan periode-periode perkembangan manusia. Kita telah mendiskusikan beberapa ide dasar tentang sifat dari perkembangan. Kini kita akan membahas perkembangan kognitif secara panjang lebar.
Dalam membahas proses perkembangan yang berbeda-beda ini proses biologis, kognitif dan sosioemosional) kami telah menunjukkan bahwa proses ini saling berinteraksi. Berdasarkan hal ini penjelasan kami tentang perkembangan kognitif juga akan mencakup penjelasan perkembangan fisik dari otak.Gambar 2.1 Proses dan Periode PerkembanganProses biologis, kognitif, dan sosioemosional saling berinteraksi membentuk periode perkembangan.Teori Piaget Penyair Noah Perry pernah bertanya, “Siapa yang tahu pikiran anak-anak?” Psikolog Swiss Jean Piaget (1896-1980) tahu lebih banyak ketimbang orang lain.Skema Sebuah konsep atau kerangka yang eksis di dalam pikiran seseorang yang dipakai untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi.Asimilasi Suatu proses mental yang terjadi ketika seorang anak memasukkan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada.AkomodasiSuatu proses mental yang terjadi ketika anak menyesuaikan diri dengan informasi baru.
Organisasi Konsep Piaget tentang pengelompokkan perilaku yang terpisah ke dalam sistem kognitif yang lebih tertib dan lancar; pengelompokkan atau penataan perilaku ke dalam kategori-kategori. Penggunaan organisasi meningkatkan kemampuan memori jangka panjang.Ekuilibrium Suatu mekanisme yang dikemukakan Piaget untuk menjelaskan bagaimana anak begerak dari satu tahap pemikiran ke tahap selanjutnya. Pergeseran ini terjadi saat anak mengalami konflik kognitif atau disekuilibrium dalam usahanya untuk memahami dunianya. Pada akhirnya, anak memecahkan konflik itu dan mendapatkan keseimbangan pemikiran.
Tahap Sensorimotor Tahap Piagetian pertama, mulai dari kelahiran sampai sekitar usia dua tahum, dimana bayi membangun pemahaman tentang dunia dengan mengoordinasikan pengalaman indra dengan gerakan motor.Tahap Pra-Operasional Tahap Piagetian kedua, mulai dari sekitar usia dua tahun sampai tujuh tahun; pemikiran simbolis meningkat tetapi pemikiran operasional belum ada.Subtahap Fungsi SimbolisSubtahap pertama dari pemikiran pra-operasional, terjadi di antara usia dua sampai empat tahun; berkembangnya kemampuan untuk merepresentasikan objek yang tidak hadir dan meningkatnya pemikiran simbolis; muncul egosentrisme dan animisme.
Proses biologis melandasi perkembangan otak, berat dan tinggi badan, perubahan dalam kemampuan bergerak, dan perubahan hormonal di masa puber.Proses kognitif, adalah perubahan dalam pemikiran, kecerdasan, dan bahasa anak. Proses perkembangan kognitif memampukan anak untuk menginat puisi, membayangkan bagaimana cara memecahkan soal matematika, menyusun strategi kreatif, atau menghubungkan kalimat menjadi pembicaraan yang bermakna.Proses sosioemosional, adalah perubahan dalam hubungan anak dengan orang lain, perubahan dalam emosi, dan perubahan dalam kepribadian. Pengasuhan anak, perkelahian anak, perkembangan ketegasan anak perempuan, dan perasaan gembira remaja saat mendapatkan nilai yang baik semuanya itu mencerminkan proses perkembangan sosioemosional.
Periode Perkembangan Untuk tujuan organisasi dan pemahaman, kita biasanya mendeskripsikan perkembangan berdasarkan periode-periode. Dalam sistem klasifikasi yang paling banyak dipakai, periode perkembangan meliputi periode infancy (bayi), early chilhood (usia balita), middle and late childhood (periode sekolah dasar), adolescene (masa remaja), early adulthood, middle adulthood, dan late adulthood.Infancy adalah periode dari kelahiran sampai usia dua puluh empat bulan. Ini adalah masa ketika anak sangat tergantung kepada orang tuanya.
Banyak aktivitas, seperti perkembangan bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan pembelajaran sosial, baru dimulai.Early childhood (kadang dinamakan usia “prasekolah”) adalah periode dari akhir masa bayi sampai umur lima atau enam tahun. Selama periode ini, anak menjadi makin mandiri, siap untuk bersekolah (seperti mulai belajar untuk mengikuti perintah dan mengidentifikasi huruf), dan banyak menghabiskan waktu bersama teman. Selepas taman kanak-kanak biasanya dianggap sebagai batas berakhirnya periode ini.Middle dan late childhood (terkadang disebut “masa sekolah dasar”) dimulai dari usia enam sampai sebelas tahun. Anak mulai menguasai keahlian membaca, menulis, dan menghitung.
Prestasi menjadi tema utama dari kehidupan anak dan mereka semakin mampu mengendalikan diri. Dalam periode ini, mereka berinteraksi dengan dunia sosial yang lebih luas di luar keluarganya.Adolescene (remaja) adalah transisi dari masa anak-anak ke usia dewasa. Periode ini dimulai sekitar usia sepuluh atau dua belas tahun sampai ke usia delapan belas atau dua puluh tahun. Remaja mulai mengalami perubahan fisik yang cepat, termasuk bertambahnya tinggi dan berat badan, perkembangan fungsi seksual. Di masa ini, individu semakin ingin bebas dan mencari jati diri (identitas diri).
Pemikiran mereka menjadi semakin abstrak, logis dan idealistis.Early adulthood dimulai akhir usia remaja atau awal usia 20-an sampai ke usia 30-an. Ini adalah masa ketika kerja dan cinta menjadi tema utama dalam kehidupan mereka. Individu mulai menentukan karier atau biasanya mencari pasangan intim untuk pacaran atau bahkan untuk membangun rumah tangga atau perkawinan (Santrock, 2002). Periode perkembangan lainnya adalah masa dewasa (adult), tetapi kita membatasi pembahasan kita hanya pada periode yang paling relevan bagi pendidikan anak.Periode perkembangan manusia beserta proses perkembangannya (biologis, kognitif dan sosioemosional) ditunjukkan dalam Gambar 2.1. Kesalingterkaitan dari proses-proses ini menghasilkan periode-periode perkembangan manusia. Kita telah mendiskusikan beberapa ide dasar tentang sifat dari perkembangan. Kini kita akan membahas perkembangan kognitif secara panjang lebar.
Dalam membahas proses perkembangan yang berbeda-beda ini proses biologis, kognitif dan sosioemosional) kami telah menunjukkan bahwa proses ini saling berinteraksi. Berdasarkan hal ini penjelasan kami tentang perkembangan kognitif juga akan mencakup penjelasan perkembangan fisik dari otak.Gambar 2.1 Proses dan Periode PerkembanganProses biologis, kognitif, dan sosioemosional saling berinteraksi membentuk periode perkembangan.Teori Piaget Penyair Noah Perry pernah bertanya, “Siapa yang tahu pikiran anak-anak?” Psikolog Swiss Jean Piaget (1896-1980) tahu lebih banyak ketimbang orang lain.Skema Sebuah konsep atau kerangka yang eksis di dalam pikiran seseorang yang dipakai untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi.Asimilasi Suatu proses mental yang terjadi ketika seorang anak memasukkan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada.AkomodasiSuatu proses mental yang terjadi ketika anak menyesuaikan diri dengan informasi baru.
Organisasi Konsep Piaget tentang pengelompokkan perilaku yang terpisah ke dalam sistem kognitif yang lebih tertib dan lancar; pengelompokkan atau penataan perilaku ke dalam kategori-kategori. Penggunaan organisasi meningkatkan kemampuan memori jangka panjang.Ekuilibrium Suatu mekanisme yang dikemukakan Piaget untuk menjelaskan bagaimana anak begerak dari satu tahap pemikiran ke tahap selanjutnya. Pergeseran ini terjadi saat anak mengalami konflik kognitif atau disekuilibrium dalam usahanya untuk memahami dunianya. Pada akhirnya, anak memecahkan konflik itu dan mendapatkan keseimbangan pemikiran.
Tahap Sensorimotor Tahap Piagetian pertama, mulai dari kelahiran sampai sekitar usia dua tahum, dimana bayi membangun pemahaman tentang dunia dengan mengoordinasikan pengalaman indra dengan gerakan motor.Tahap Pra-Operasional Tahap Piagetian kedua, mulai dari sekitar usia dua tahun sampai tujuh tahun; pemikiran simbolis meningkat tetapi pemikiran operasional belum ada.Subtahap Fungsi SimbolisSubtahap pertama dari pemikiran pra-operasional, terjadi di antara usia dua sampai empat tahun; berkembangnya kemampuan untuk merepresentasikan objek yang tidak hadir dan meningkatnya pemikiran simbolis; muncul egosentrisme dan animisme.
Posting Komentar
BUAT PEMBACA YANG BUDIMAN, SILAHKAN MENGISI KOTAK KOMENTARNYA.....
SALAM SILATUIRAHMI....